Bironews – Pelabuhan Patimban, Sejumlah mahasiswa dan masyarakat yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Forum Masyarakat Peduli Patimban (FOMPPA) melakukan aksi unjuk rasa terkait dampak pembangunan Pelabuhan Internasional Patimban, Subang bagi masyarakat, Kamis (2/2/2023).
Aksi unjuk rasa dan protes tersebut dilakukan di dua titik area, yaitu area access road Pelabuhan Internasional Patimban dan sekitar jalan dari desa Patimban ke area pelabuhan. Aksi unjuk rasa itu digelar setelah KSOP Kelas II Pelabuhan Patimban memiliki rencana untuk adanya penutupan akses dari Desa Patimban ke area Pelabuhan yang rencananya dilakukan dalam waktu dekat.
Selain penutupan akses dari desa Patimban ke area pelabuhan, para pelaku aksi unjuk rasa juga memiliki empat tuntutan lain. Dimana dalam tuntutannya mereka menyampaikan lima tuntutan. yaitu pertama agar KSOP membatalkan penutupan akses jalan dari Desa Patimban menuju Pelabuhan. Kedua, memperhatikan kesejahteraan nelayan yang terdampak. Ketiga, memperbanyak penyerapan tenaga kerja untuk warga lokal. Keempat, memaksimalkan pemantauan terhadap Amdal. Kelima, Mempertahankan objek wisata pantai Patimban.
masyarakat Patimban, sangat menginginkan penutupan jalan dibatalkan, karena akan berdampak terhadap masyarakat. Masyarakat desa Patimban mengharapkan bisa memdapatkan manfaat yang mensejahterakan langsung dari pembangunan pelabuhan.
Pembangunan pelabuhan terbesar dijawa barat ini memang diharapkan tetap mengusung kearifan lokal dan dalam kerangka memakmurkan masyarakat sekitar yang terdampak pembangunan kawasan pelabuhan. Dan Ksop sebagai pihak regulator kawasan diharapkan mempunyai konsep yang sama bukan malah melupakan masyarakat yang telah terkena dampak.