Kapal Selam Hilang Kontak Di Perairan Bali

Bironews.com – Kapal Selam Hilang Kontak di Perairan Bali –  Kapal selam milik  TNI AL yang diketahui merupakan KRI Nanggala-402, hilang kontak di Perairan Bali  pada hari rabu tanggal (22/4/21) saat melakukan latihan penembakan terpedo. Operasi tersebut diketahui bersamaan dengan rencana latihan penembakan rudal di perairan Bali pada Jumat tanggal (24/4) yang akan langsung disaksikan oleh Panglima TNI dan Kepala Staff AL.

Dugaan sementara saat ini KRI Nanggala-402 mengalami blackout yaitu peristiwa listrik padam didalam kapal selam karena alasan faktor teknis. Karena kondisi blackout tersebut, kapal selam menjadi tidak terkendali juga tidak bisa melaksanakan prosedur kedaruratan sebagai mana mestinya. Dan menurut informasi tambahan ada kemungkinan tangki BBM kapal selam juga diduga rusak.

Bacaan Lainnya

Pada saat itu Kapal selam hilang kontak dan posisinya tidak dapat ditemukan. Dan saat bersamaan telah ditemukan tumpahan minyak di lokasi awal Kapal Selam KRI Nanggala-402 tersebut menyelam kedasar lautan.

Berdasarkan keterangan tertulis Biro Humas Kemhan, KRI Nanggala-402 dijadwalkan akan melaksanakan latihan penembakan Torpedo. Pada pukul 03.00 WIB, Rabu (22/4) Kapten kapal meminta izin menyelam. Setelah izin diberikan, kapal selam menyelam sesuai prosedur normal. Namun selepas posisi menyelam tersebut, kapal selam hilang kontak dan keberadaannya tidak diketemukan sampai saat ini.

Pencarian langsung segera dilakukan oleh kapal-kapal lain yang terlibat dalam Satgas latihan TNI, termasuk mengirimkan distres ISMERLO (International Submarine Escape and Rescue Liaison officer) dan beberapa negara sudah merespons dan siap memberikan bantuan di antaranya adalah AL Amerika, AL Singapura, AL Australia, dan AL India.

Menurut informasi yang didapatkan KRI Nanggala membawa 53 awak (49 ABK, 1 komandan kapal, dan 3 orang Arsenal) didalam operasi latihan penembakan terpedo tersebut.

Data dan Spesifikasi Kapal Selam KRI Nanggala-402

Kapal selam KRI Nanggala-402 adalah kapal selam penyergap bermesin diesel-listrik tipe U-209 buatan Jerman. Kapal selam tersebut diproduksi di galangan Howaldtswerke-Deutsche Werft Kiel, Jerman setelah dipesan Indonesia pada tahun 1979.

Kapal memiliki total panjang 59,5 meter dan dengan lebar 6,3 meter. Terpasang mesin pendorong, yaitu 4 x mesin diesel MTU bertenaga 2,400 hp

Dengan mesin tersebut KRI Nanggala 402 dapat melaju dengan kecepatan 11 knot atau setara 20 kilometer per jam di permukaan air, dan 21,5 knot atau 39,8 kilometer per jam saat menyelam didalam air.

Kapal selam Nanggala-402 juga dilengkapi dengan teknologi yang cukup ditakuti oleh kapal-kapal perang yang mencoba masuk ke perairan Indonesia. kapal telah dilengkapi radar permukaan berjenis Thomson-CSF Calypso dan sonar untuk pencarian object penyerangan.

Untuk persenjataan kapal selam ini dipersenjatai dengan torpedo jenis AEG SUT 264, yang merupakan torpedo kelas berat berukuran 21 inci dan sangat ditakuti oleh kapal-kapal perang sekelas fregrat sekalipun.

Kapal selam Nanggala-402 tersebut selesai dikerjakan pada tahun 1981. dan kemudian diserahkan kepada pemerintah Indonesia di Jerman dan telah aktiv beroperasi selama 40 tahun dalam menjaga kedaulatan perairan Indonesia.

IKUTI & BACA BERITA BIRONEWS.COM di GOOGLE NEWS

Pos terkait